Kebijakan yang saya buat Andai menjadi MenKominfo 2009-2014

Wow menjadi Menkominfo????
suatu khayalan yang terlalu besar memang...
tapi karena mendapat tugas kuliah tentang hal tersebut...

Kebijakan yang saya buat andai menjadi menkominfo 2009-2014 yaitu terfokus pada pelayanan internet di pedesaan atau kalangan bawah. Seperti yang kita ketahui bahwa di pedesaan sangat kurang memanfaatkan internet. Jangankan untuk memanfaatkan, fasilitasnya pun terkadang sangat sulit dicari. Misalnya warung internet bagi dipedesaan mungkin jarang atau bahkan tidak ada. Bagi kalangan bawah saya akan mendiskusikan kepada jasa layanan internet agar menurunkan harga internet, karena walaupun sekarang sudah banyak wifi atau internet gratis di suatu tempat tapi memerlukan alat lagi seperti laptop. Hal ini dilakukan agar masyarakat Indonesia mempunyai budaya informasi.

Opini :
Dalam kebijakan diatas didasarkan atas Peraturan Menkominfo NOMOR : 48 /PER/M.KOMINFO/11/2009. Tentang Penyediaan jasa akses internet pada wilayah pelayanan universal telekomunikasi internet kecamatan. Saya sangat mendukung kebijakan-kebijakan yang ada agar bangsa Indonesia tidak “GAPTEK” akan teknologi informasi. Dan dengan adanya sarana internet masyarakat bisa terbantu dalam menyelesaikan aktivitasnya. Seperti yang saya lihat sekarang ini dalam bidang kepolisian, dalam memperpanjang SIM tidak perlu datang lagi ke pos, karena ada mobil keliling atau tempat seperti di mal-mal yang melayani perpanjangan SIM, hal itu ada karena jasa Komputer yang online.

cita-cita setelah kuliah

Kalau membicarakan atau ditanya tentang cita-cita, saya hanya bisa menjawab “ingin membahagiakan keluarga dan orang-orang sekitar”. Tapi apabila ditanya ingin bekerja sebagai apa ketika lulus kuliah nanti, saya hanya bisa tersenyum. Karena dari awal saya merasa sudah salah jurusan kuliah, jadi setiap harinya saya kuliah dengan melakukan apa yang saya bisa lakukan, tanpa dengan semangat. Bagaimanapun juga saya tidak ingin mengecewakan orang tua yang telah membiayai kuliah ini. Memang tidak pantas pada semester 7 ini, kalau alasannya tetap salah jurusan.
Sampai suatu ketika saat reuni teman-teman sma, ada teman yang menghampiri dan mengatakan bahwa ada salah satu teman kampus saya yang sedang dekat dengannya. Teman sma saya cerita kalau teman kampus saya itu cerita yang jelek-jelek banget tentang saya dan teman sma sayapun marah dan menasehati. Padahal saya juga tidak terlalu kenal dengan teman kampus itu, karena dia jarang masuk kuliah dan kurang disukai anak-anak dikampus. Sejak saat itu saya berusaha melakukan hal-hal yang terbaik walaupun itu sangat sulit. Paling tidak “saya nggak merasa sangat tidak berguna”. Saat laboratorium fisika dasar membuka lowongan sebagai asisten, saya mencoba ikut. Alhamdulillah setelah tes yang panjang, mulai dari tes tertulis dan wawancara, akhirnya diterima. Dari lab tersebut, saya mendapat banyak hal.
Back to cita-cita, kalau orang tua sih pengennya saya menjadi pegawai negeri. alasannya agar dimasa tua terjamin karena tiap bulannya dapat dana pensiun dan tidak bekerja sebagai karyawan kontrakan. namun disisi lain saya sangat ingin menjadi pengusaha. karena dari pengusaha kita tidak diperintah-perintah oleh atasan,karena saya sendripun paling tidak suka terkait oleh aturan-aturan yang begitu kaku. selain itu dari pengusaha kita juga dapat membantu orang-orang yang butuh pekerjaan. karena apabila bisa membantu orang lain kita punya kepuasan sendiri. Untuk hal tersebut yang saya lakukan berdoa, mencari informasi yang berhubungan tentang hal tersebut dan berusaha melakukan yang terbaik.

E-goverment membantu masyarakat

E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).

Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:


Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.

Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.

Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.

Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.


Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah sangat mendesak untuk dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on- line antar instansi pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan informasi terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan strategis dan kemajuan teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi paradigma baru dengan upaya peningkatan kinerja birokrasi serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good govermance). Hal terpenting yang harus dicermati adalah sektor pemerintah merupakan pendorong serta fasilitator dalam keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu keberhasilan pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus data dan informasi antar instansi agar terjadi keterpaduan sistem antara pemerintah dengan pihak penggunan lainnya. Upaya percepatan penerapan e- Government, masih menemui kendala karena saat ini belum semua daerah menyelenggarakannya. Apalagi masih ada anggapan e-Government hanya membuat web site saja sosialisasinya tidak terlaksana dengan optimal. Namun berdasarkan Inpres, pembangunan sistem informasi pemerintahan terpadu ini akan terealisasi sampai tahun 2005 mendatang. Kendati demikian yang terpenting adalah menghapus opini salah yang menganggap penerapan e-Government ini sebagai sebuah proyek, padahal merupakan sebuah sistem yang akan memadukan subsistem yang tersebar di seluruh daerah dan departemen.

sumber : depdagri.co.id

AsLab FIisika Dasar

Setahun menjadi asisten laboratorium fisika dasar universitas gunadarma, merupakan pengalaman yang luar biasa banget. Selain mendapat pengetahuan tentang ilmu fisika , saya dapat mengenal kakak tingkat dan menabah teman antar aslab di gunadarma.
Namun dalam menjadi aslab benar-benar sangat berat. Karena apabila tidak bisa mengajar dengan situasi yang menyenagkan, praktikan akan cepat bosan dan yang ada kitapun sebagai aslab akan kesal dan cape sendiri. Apalagi dengan praktikan yang ketika sma selain jurusan IPA, dia akan sulit menangkap yang berhubungan dengan hitung-hitungan. Tak jarang untuk dijelaskan berulang-ulang mereka tidak bisa menangkapnya. Alhasil minggu berikutnya mereka dikeluarkan karena mengerjakan laporan akhir yang tidak sesuai.
Tetapi dari itu semua saya dapat belajar banyak hal yaitu bagaimana untuk bisa menyampaikan informasi dengan baik, belajar bicara di depan orang banyak (walaupun sekarang masih belum lancer juga, tapi setidaknya kata-kata dari mulut bisa keluar), dan masih banyak lagi lainnya. Pokoknya di lab tersebut benar-benar sangat menyenangkan.

E-education Sangat Diprerlukan

Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning”. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan.

Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.

Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Namun, teknologi tetap akan memperlebar jurang antara di kaya dan si miskin.

Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi.

Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga (Just on Time)”. Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan inter-disipliner.

Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan “Computer-based Multimedia Communication (CMC) yang bersifat sinkron dan asinkron.

Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga dan kompetitif.

Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:


Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan sebagai strategi utama.

Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan.

Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.

Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.


Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan. Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya. Namun demikian, dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan buletin board. Dengan cara di atas interaksi dosen dan mahasiswa di kelas mungkin akan tergantikan walaupun tidak 100%. Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web, seperti materi dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di download oleh siswa. Demikian pula dengan ujian dan kuis yang dibuat oleh dosen dapat pula dilakukan dengan cara yang sama. Penyelesaian administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi saja, apalagi di dukung dengan metode pembayaran online.

Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:


Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya.

Interaksi dalam grup; Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.

Sistem administrasi mahasiswa; dimana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya.

Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning.

Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database.

Materi online diluar materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya melalui web.


Mewujudkan ide dan keinginan di atas dalam suatu bentuk realitas bukanlah suatu pekerjaan yang mudah tapi bila kita lihat ke negara lain yang telah lama mengembangkan web based distance learning, sudah banyak sekali institusi atau lembaga yang memanfaatkan metode ini. Bukan hanya skill yang dimiliki oleh para engineer yang diperlukan tapi juga berbagai kebijaksanaan dalam bidang pendidikan sangat mempengaruhi perkembangannya. Jika dilihat dari kesiapan sarana pendukung misalnya hardware, maka agaknya hal ini tidak perlu diragukan lagi. Hanya satu yang selalu menjadi perhatian utama pengguna internet di Indonesia yaitu masalah bandwidth, tentunya dengan bandwidth yang terbatas ini mengurangi kenyamanan khususnya pada non text based material. Di luar negeri, khususnya di negara maju, pendidikan jarak jauh telah merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari. Metoda pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu rumah tangga dan orang lanjut usia (pensiunan). Beberapa tahun yang lalu pertukaran materi dilakukan dengan surat menyurat, atau dilengkapi dengan materi audio dan video. Saat ini hampir seluruh program distance learning di Amerika, Australia dan Eropa dapat juga diakses melalui internet. Studi yang dilakukan oleh Amerika, sangat mendukung dikembangkannya e-learning, menyatakan bahwa computer based learning sangat efektif, memungkinkan 30% pendidikan lebih baik, 40% waktu lebih singkat, dan 30% biaya lebih murah. Bank Dunia (World bank) pada tahun 1997 telah mengumumkan program Global Distance Learning Network (GDLN) yang memiliki mitra sebanyak 80 negara di dunia. Melalui GDLN ini maka World Bank dapat memberikan e-learning kepada mahasiswa 5 kali lebih banyak (dari 30 menjadi 150 mahasiswa) dengan biaya 31% lebih murah.

Dalam era global, penawaran beasiswa muncul di internet. Bagi sebagian besar mahasiswa di dunia, uang kuliah untuk memperoleh pendidikan yang terbaik umumnya masih dirasakan mahal. Amat disayangkan apabila ada mahasiswa yang pandai di kelasnya tidak dapat meneruskan sekolah hanya karena tidak mampu membayar uang kuliah. Informasi beasiswa merupakan kunci keberhasilan dapat menolong mahasiswa yang berpotensi tersebut.

diambil dari :
http://www.depdagri.go.id/konten.php?nama=Artikel&op=cetak&id=1

e-Goverment Diantara Keberhasilan dan Kegagalan

Dalam pembaruan birokrasi dan tata pemerintahan, electronic Government (e-Gov) dipercaya mampu meningkatkan akuntabilitas, transparansi, akurasi, kecepatan proses layanan, dan produktivitas dalam upaya memperbaiki kualitas pelayanan publik suatu pemerintahan.

Kendati begitu, maju tidaknya penerapan e-Gov di suatu pemerintahan daerah sangat bergantung pada visi dan misi pimpinan daerah tersebut (leadership). Jika pemimpin daerahnya melek dan sadar teknologi informasi (TI), tentu implementasi e-Gov di daerahnya pun bisa pesat, seperti yang terjadi di Kabupaten Sragen, Jawa tengah atau dengan Technopark di Jembrana, Bali. Apa benar demikian? Paling tidak, ya. Sebab jika kepemimpinan suatu daerah harus bisa meyakinkan aparat pemerintahannya bahwa dengan TI bisa melakukan pembenahan demi pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Di Sragen misalnya, sebagai daerah yang menjadi objek studi banding daerah lainnya ini, TI dijadikan andalan sebagai program yang mampu meningkatkan pendapatan asli daerahnya (PAD). Bupati Sragen, Untung Wiyono menyadari TI mampu mendukung kinerja Pemkab Sragen dalam hal pelayanan publik, bahkan mampu meningkatkan pendapatan PAD Sragen. Lain halnya jika pemimpin daerahnya tidak mengerti TI atau malah gaptek, kemungkinan terburuk, korupsi pengadaan barang dan jasa TI bisa saja terjadi karena kurang memahami bidang ini.

Lantas, sudah sejauh manakkah e-Gov di Indonesia ini melangkah sejak istilah ini didengungkan di negara kita awal tahun 2000-an silam? Apakah ada suatu pemerintahan yang menujukkan hasil memuaskan bagi masyarakatnya dalam rangka menggenjot pelayanan publik dan memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), setelah pemerintahan suatu daerah itu mengoptimalkanperan TI di dalamnya? Inilah yang melatarbelakangi kami untuk menampilkan headline bertajuk ‘Sejauh Mana E-Govt Melangkah?’

Namun di sisi lain, alih-alih ingin mewujudkan e-Gov, tak jarang suatu pemerintahan daerah dilanda isu korupsi pengadaan barang dan jasa TI sehingga proyek eGov itu sendiri menjadi ladang baru untuk menggarap duit hasil korupsi. Bagaimana kecekatan instansi berwenang tanggap dalam menangani kasus ini? Karena itu kami melanjutkan berita utama Biskom edisi April ini dengan memaparkan contoh kasus-kasus korupsi sebagai bahan pertimbangan kepada para penggiat TI, baik praktisi, akademisi, dan komunitas TI pada umumnya untuk tetap berhati-hati dalam menggarap proyek pengadaan barang dan jasa TI agar tidak mudah terjebak perkara korupsi atau markup, apalagi jika dana proyek tersebut bersumber dari APBD maupun APBN.

sumber : biskom.web.id

SENSOR WAJAH

Process Step :
Metoda yang digunakan untuk face recognition / pengenalan wajah sangat banyak, tentunya setiap metoda mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tapi satu hal yang pasti yaitu, proses awal yang berlaku berkaitan dengan proses pengenalan wajah adalah capture (pengambilan gambar), analysis (analisa gambar), dan face comparer (perbandingan gambar wajah dengan database wajah). Saya menggunakan camera CCTV dan konsekuensinya adalah gambar yang dianalisa adalah berdasarkan gambar bergerak (motion video/surveillance video) yang mana menggunakan metoda yang berbeda jika kita menganalisa gambar diam (still image)
Adapun secara detailnya proses pengenalan wajah dijelaskan sebagai berikut :
• Deteksi Wajah : Algoritma dan program untuk mengenali wajah bekerja berdasarkan input gambar video dari CCTV wireless camera. Software pengenal wajah tersebut akan mencari bagian / area pada gambar video yang memuat wajah. Jike didapati adanya wajah pada video tersebut, maka software akan langsung memprosesnya. Untuk mendukung proses ini, algoritma yang digunakan adalah : Multi Scale Algorithm. pemilihan algoritma ini karena cukup efektif untuk mendeteksi shape / suatu bentuk objek dari input video beresolusi rendah (low resolution video) seperti yang dihasilkan oleh CCTV Wireless Camera
• Penentuan Letak Wajah : Ketika software sudah berhasil mengetahui bahwa pada gambar video tersebut terdapat wajah, maka yang dilakukan selanjutnya adalah mengenali beberapa bagian dari wajah, contohnya posisi kepala, posisi hidung, dll Diusahakan pada proses ini, gambar wajah tidak lebih 35 derajat pada posisi lurus dari camera. Agar mudah untuk mendeteksinya, karena asumsi kamera adalah wajah yang ingin dikenali berada pada posisi lurus dihadapannya (straight forward position), dan jika wajah yang ingin dikenali ternyata posisi mukanya menghadap ke samping, sehingga akan sulit untuk dianalisa letak dari bagian-bagian wajahnya.
• Normalisasi Gambar : Ukuran gambar dari objek wajah disesuaikan dengan suatu standar tertentu agar dapat didaftarkan dan dipetakan sesuai dengan representasi data yang digunakan dalam database. Proses ini tidak menghiraukan letak wajah dan jarak wajah dari kamera saat proses capture.
• Representasi : Sistem menterjemahkan data-data yang didapat dari proses sebelumnya, lalu mengubahnya ke dalam deretan kode unik. Proses ini dimungkinkan untuk memudahkan perbandingan wajah, dengan membandingkan antara wajah satu dengan lainnya yang berbeda secara kode.
• Matching : Data wajah yang didapat berupa kode, lalu dibandingkan dengan data wajah yang ada di database. Sederhananya proses ini membandingkan kode wajah yang ingin dikenali dengan kode wajah yang sudah tersimpan di database.
Ternyata bukan hanya sidik jari aja ya yang bisa diselidiki. Semoga dengan adanya sensor wajah ini bias lebih berguna dan tidak ada yang menyalahgunakannya.
Sumber : http://geeks.netindonesia.net

AUTIS

Saat ini kata autis menjadi “sapaan” baru buat orang yang cuek dan jarang berinteraksi dengan sekitar. Padahal, tidak segampang itu untuk mencap seseorang terkena autis. Jangan mengartikan autis sama dengan penyakit flu atau kanker. Autis adalah gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi beberapa kemampuan dasar seseorang. Seperti komunikasi, bersosialisasi dan tingkah laku. Secara fisik, penderita autis terlihat tidak beda sama kita. Mereka benar-benar normal. Hanya saja, mereka cenderung cuek dan tak acuh pada keaddan sekitar. Tapi, cuek-nya penderita autis pun bukan sekedar malas berbaur saja. Mereka juga bisa sangat aktif, tapi memang tampak seolah punya dunianya sendiri. Sama seperti penyebabnya, obat untuk autis juga belum ditemukan. Lalu, penderita autis itu bisa berubah jadi normal nggak, ya?. “Bisa saja. Tapi saat dia stress, perkhatikan caranya menyelesaikan masalah. Disitu terlihat apakah dia sudah benar-benar normal atau belum,” jelas Dyah Puspita, psikolog dan salah satu pendiri yayasan autisma Indonesia.

Gejala autis tidak mungkin muncul tiba-tiba di usia dewasa, karena sudah bisa terlihat sejak umur 1-3 tahun. Gejala tersebut juga bisa banyak macamnya, bisa ekstrim atau malah justru rendah banget. Menurut Dyah, sesuai dengan namanya, Autism Spectrum Disorders, autis terdiri dari ratusan juta gradasi. Berarti ada ratusan macam bentuk dan modelnya. Pada umumnya, beberapa gejala yang bisa terdeteksi adalah :

1. Tidak mau atau tidak bisa menatap mata lawan bicaranya.

2. Perkembangan bicaranya lambat, atau malah tidak berkembang sama sekali.

3. Tidak focus atau sulit berkonsentrasi.

4. Jarang menggunakan bahasa tubuh misalnya, ekspresi wajah atau mata saat mengungkapkan sesuatu.

5. Cenderung melakukan sesuai urutan. Misalnya, kalau jalan pulang maka harus selalu lewat jalan tol. Kalau urutan ini dilanggar, mereka akan marah.

6. Tdak tertarik untuk berkomunikasi atau bermain dengan orang lain.

7. Tertarik pada suatu benda dengan cara yang berbeda. Misalnya, buku yang harusnya dibaca, tapi malah dia jadikan sebagai bantal.

Meski belum ditemukan obatnya, tapi gangguan autis bisa diperkecil dengan terapi. Kini semakin banyak jenis terapi yang ditemukan sebagai aternatif. Tapi, karena autis mempunyai banyak gradasi maka hasilnya pun tidak bisa dipukul rata. Namun tak ada salahnya, mengenal terapi tersebut seperti :

a. Terapi bermain.

Pada prakteknya terapi ini menggunakan mainan yang dirancang khusus untuk melatih konsentrasi si penderita autis.

b. Terapi Musik.

Nada dan ketukan yang keluar dari berbagai alat music dipercaya dapat “menembus” otak dan membantu mereka berkonsentrasi.

c. Terapi air.

Terapi yang satu ini dibantu lewat perantara lumba-lumba. Lumba-lumba yang berkomunikasi dengan gelombang sonar dipercaya mampu merangsang kemapuan otak penderita autis. Pada tahap tertentu, penderita autis juga bisa langsung bermain dengan lumba-lumba, tapi tentu didampingi si pawang.

Autis bisa menghampiri siapa saja, baik itu tetangga, teman, atau saudara kita sendiri. Sedihnya, kini masalah yang dihadapi para penderita autis bukan cuma soal belajar konsentrasi saja, tapi juga adanya sikap diskriminasi lingkungan. Tidak jarang, kasus dimana penderita autis ditampar atau dipukuli oleh orang kesal dengan tidakan mereka yang “beda”. Maka dari itu, ketika bergaul dengan penderita autis, pelakukanlah mereka seperti orang lain pada umumnya. Seperti kata Dyah Puspita, “Autis adalah tanda ketidak-sempurnaan yang diciptakan Tuhan.” Is there anyone who is perfect anyway? Kita pun juga tidak sempurna. ada beberapa tips agar kita bisa bergaul dengan penderita autis, yaitu :

1) Hindari meledek penderita autis.

Pikirkan bahwa tidak seorang pun mau terlahir dengan kondisi itu. Jika merasa terganggu dengan kehadiran mereka, lebih baik menjauh dengan perlahan.

2) Bicara to the point.

Misalnya jika kita meminta mereka untuk menghampiri, maka bilang saja, “Ke sini.” Penderita autis akan lebih mudah konsentrasi ke satu kata itu saja.

3) Bersabar ketika tingkah mereka menyinggung kita.

Misalnya, saat dia meludah sembarangan atau menatap tanpa kedip. Banyak anak autis yang sering mengalami kekerasan fisik akibat tingkah mereka tersebut. Lebih baik langsung bilang pada mereka, “Tidak boleh.”



sumber : majalah gadis

teguran Tuhan

Awan hitam selimuti negeri

Langit yang dulu terlihat indah sudah tak nampak lagi

Banyak sudut negeri menangis iri

Merampas kebahagiaan sejati

Hari ini tanah air kita menangis

Saat bencana tak dapat dihindari

Yang telah hancur porak poranda

Mungkin ini teguran tuhan yang murka pada umatnya

Yang sering tidak menjalankan perintahnya