Kalau membicarakan atau ditanya tentang cita-cita, saya hanya bisa menjawab “ingin membahagiakan keluarga dan orang-orang sekitar”. Tapi apabila ditanya ingin bekerja sebagai apa ketika lulus kuliah nanti, saya hanya bisa tersenyum. Karena dari awal saya merasa sudah salah jurusan kuliah, jadi setiap harinya saya kuliah dengan melakukan apa yang saya bisa lakukan, tanpa dengan semangat. Bagaimanapun juga saya tidak ingin mengecewakan orang tua yang telah membiayai kuliah ini. Memang tidak pantas pada semester 7 ini, kalau alasannya tetap salah jurusan.
Sampai suatu ketika saat reuni teman-teman sma, ada teman yang menghampiri dan mengatakan bahwa ada salah satu teman kampus saya yang sedang dekat dengannya. Teman sma saya cerita kalau teman kampus saya itu cerita yang jelek-jelek banget tentang saya dan teman sma sayapun marah dan menasehati. Padahal saya juga tidak terlalu kenal dengan teman kampus itu, karena dia jarang masuk kuliah dan kurang disukai anak-anak dikampus. Sejak saat itu saya berusaha melakukan hal-hal yang terbaik walaupun itu sangat sulit. Paling tidak “saya nggak merasa sangat tidak berguna”. Saat laboratorium fisika dasar membuka lowongan sebagai asisten, saya mencoba ikut. Alhamdulillah setelah tes yang panjang, mulai dari tes tertulis dan wawancara, akhirnya diterima. Dari lab tersebut, saya mendapat banyak hal.
Back to cita-cita, kalau orang tua sih pengennya saya menjadi pegawai negeri. alasannya agar dimasa tua terjamin karena tiap bulannya dapat dana pensiun dan tidak bekerja sebagai karyawan kontrakan. namun disisi lain saya sangat ingin menjadi pengusaha. karena dari pengusaha kita tidak diperintah-perintah oleh atasan,karena saya sendripun paling tidak suka terkait oleh aturan-aturan yang begitu kaku. selain itu dari pengusaha kita juga dapat membantu orang-orang yang butuh pekerjaan. karena apabila bisa membantu orang lain kita punya kepuasan sendiri. Untuk hal tersebut yang saya lakukan berdoa, mencari informasi yang berhubungan tentang hal tersebut dan berusaha melakukan yang terbaik.
0 komentar:
Posting Komentar